Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar
wilayahnya terdiri dari daerah perairan. Menurut Janhidros (2006),
luas wilayah daratan Indonesia ± 2.012.402 km2
dan luas perairannya ± 5.877.879 km2. Indonesia menyimpan potensi kekayaan sumber daya kelautan yang belum dieksplorasi dan dieksploitasi secara
optimal, bahkan sebagian belum diketahui potensi yang sebenarnya.
Kebutuhan akan data yang lengkap, akurat dan up to date tentang
kondisi wilayah perairan Indonesia sangat dibutuhkan saat ini,
sehingga laut sebagai sumber daya alternatif yang dapat
diperhitungkan pada masa mendatang akan semakin berkembang.
wilayahnya terdiri dari daerah perairan. Menurut Janhidros (2006),
luas wilayah daratan Indonesia ± 2.012.402 km2
dan luas perairannya ± 5.877.879 km2. Indonesia menyimpan potensi kekayaan sumber daya kelautan yang belum dieksplorasi dan dieksploitasi secara
optimal, bahkan sebagian belum diketahui potensi yang sebenarnya.
Kebutuhan akan data yang lengkap, akurat dan up to date tentang
kondisi wilayah perairan Indonesia sangat dibutuhkan saat ini,
sehingga laut sebagai sumber daya alternatif yang dapat
diperhitungkan pada masa mendatang akan semakin berkembang.
Namun, kebutuhan akan data di wilayah perairan Indonesia sangatlah
terbatas. Keterbatasan akan data ini disebabkan karena sulitnya
melakukan pengambilan data di daerah lepas pantai.
Seiring dengan perkembangan teknologi, telah
dikembangkan sistem satelit altimetri. Satelit altimetri merupakan
satelit yang didesain khusus untuk mempelajari dinamika lautan.
Salah satu misi dari satelit ini adalah dengan diluncurkannya satelit
altimetri Jason-1 pada tahun 2001 yang salah satu obyek
penelitiannya adalah untuk mengamati topografi muka air laut (Sea
Surface Topography (SST)). SST merupakan tinggi permukaan air
laut di atas bidang geoid. SST dapat digunakan untuk mengetahui
model geoid di wilayah perairan, penentuan titik tinggi, dan penentuan arus.
Saat ini, telah dikembangkan suatu software open source
khusus untuk mempermudah dalam mengolah data satelit altimetri,
baik dari data satelit Topex/Poseidon, Jason-1, ERS-1, ERS-2, dan
Envisat. Software ini disebut Basic Radar Altimetry Toolbox (untuk
selanjutnya disingkat BRAT) yang bisa didownload secara gratis di
internet. Penggunaan BRAT sangat penting dalam mengolah data 2
satelit altimetri khususnya satelit Jason-1, namun software ini masih sangat jarang digunakan.Berdasarkan alasan-alasan tersebut, penelitian ini
dimaksudkan untuk melakukan pemodelan SST dari data satelit
Jason-1 dengan menggunakan software BRAT di perairan Indonesia.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
tentang kondisi spasial perairan Indonesia.
khusus untuk mempermudah dalam mengolah data satelit altimetri,
baik dari data satelit Topex/Poseidon, Jason-1, ERS-1, ERS-2, dan
Envisat. Software ini disebut Basic Radar Altimetry Toolbox (untuk
selanjutnya disingkat BRAT) yang bisa didownload secara gratis di
internet. Penggunaan BRAT sangat penting dalam mengolah data 2
satelit altimetri khususnya satelit Jason-1, namun software ini masih sangat jarang digunakan.Berdasarkan alasan-alasan tersebut, penelitian ini
dimaksudkan untuk melakukan pemodelan SST dari data satelit
Jason-1 dengan menggunakan software BRAT di perairan Indonesia.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
tentang kondisi spasial perairan Indonesia.
No comments:
Post a Comment